Jumat, 22 Februari 2013

Tokoh dalam photography

1.  Alex Mendur

Alex Impurung Mendur (1907 - 1984) adalah salah satu fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Bersamanya adalah saudara kandungnya Frans Mendur yang turut mengabadikan peristiwa tersebut.Kedua bersaudara ini merintis pendirian IPPHOS (Indonesia Press Photo Service) pada 2 Oktober 1946 di Jakarta.

2. Darwis Triadi

Andreas Darwis Triadi (lahir: Solo, Jawa Tengah, 15 Oktober 1954) atau lebih dikenal dengan Darwis Triadi adalah seorang ahli fotografer glamor dan fashion senior Indonesia.
Darwis Triadi mengembangkan minat fotografinya sejak tahun 1979. Ilmu desain pun turut dipelajari untuk memperkaya kemampuan artistiknya. Karena prestasinya yang terus meningkat, dia diberi kepercayaan untuk menampilkan karyanya pada majalah tahunan Hasselblad yang berskala internasional di tahun 1990. Dalam kurun waktu bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Köln, Jerman. Kompetisi ini digelar dalam rangka "Hasselblad International Annual". Setahun kemudian, majalah internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss, produsen lampu Broncolor, memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun 1997. Darwis akhir-akhir ini sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan.



3.  Ansel Adams

Ansel Easton Adams (lahir di San Francisco, California, 2 Agustus 1902 – meninggal 4 Oktober 1984 pada umur 82 tahun) adalah fotografer Amerika Serikat dan seorang aktivis lingkungan yang dikenal dengan foto-foto hitam putihnya mengenai Amerika Serikat Barat, khususnya Taman Nasional Yosemite. Salah satu dari foto terkenalnya adalah Moonrise, Hernandez, New Mexico.
Bersama Fred Archer, Adams mengembangkan sistem zona sebagai cara menentukan pajanan yang paling tepat, dan menyesuaikan kontras hasil cetakan. Adams biasanya menggunakan kamera format besar. Meskipun ukurannya besar, berat, perlu waktu untuk pemasangan, dan harga filmnya mahal, kamera format besar menghasilkan foto resolusi tinggi dan tajam.
Adams mendirikan Group f/64 bersama rekan-rekannya sesama fotografer, Edward Weston and Imogen Cunningham. Koleksi paling lengkap dari fotografer Group f/64 kini dimiliki oleh Center for Creative Photography dan Museum Seni Modern San Francisco. Foto-foto Adams telah menjadi abadi dan banyak direproduksi untuk kalender, poster, dan buku.



4. Charles Babbage

Charles Babbage (lahir 26 Desember 1791 – meninggal 18 Oktober 1871 pada umur 79 tahun) adalah seorang matematikawan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang komputer yang dapat diprogram. Sebagian dari mesin yang dikembangkannya, namun tidak selesai. Sekarang dapat dilihat di Museum Sains London. Pada tahun 1991, dengan menggunakan rencana asli dari Babbage, sebuah mesin diferensial dikembangkan dan mesin ini dapat berfungsi secara sempurna, yang membuktikan bahwa gagasan Babbage tentang mesin ini memang dapat diimplementasikan.


5. Dennis Gabor

Dennis Gabor (lahir di Budapest, 5 Juni 1900 – meninggal di London, 9 Februari 1979 pada umur 78 tahun) ialah fisikawan Britania Raya kelahiran Kekaisaran Austria-Hongaria (kini Hongaria) yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1971 untuk penemuan dan pengembangannya pada metode holografis.
Terlahir sebagai Gábor Dénes, Gabor mendapat pendidikan di Budapest and Berlin. Ia menerima gelar diplomanya di Technische Hochschule Berlin pada 1924, dan Dr.-Ir. pada 1927. Setelah lulus, Gabor bergabung dengan Siemens & Halske AG. Setelah melarikan diri dari Nazi Jerman pada 1933, Gabor diundang ke Inggris untuk bekerja dalam pengembangan departemen British Thomson-Houston di Rugby, Warwickshire.
Pada 1947, saat bekerja di sana ia menemukan holografi , prestasi yang membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 1971. Holografi ialah ilmu yang memproduksi hologram, bentuk lanjutan fotografi yang memungkinkan gambar direkam dalam 3 dimensi. Namun holografi tidak tersedia secara komersil sampai pengenalan "laser" pada 1960. Gabor juga meneliti bagaimana manusia berkomunikasi dan mendengar; hasil penemuannya ialah teori sintesis granular, meski komponis Yunani Iannis Xenakis menyatakan, bahwa sebenarnya ialah penemu pertama teknik sintetis (Xenakis, Formalized Music, prakata xiii).
Pada 1948, Gabor pindah dari Rugby ke Imperial College London dan pada 1958, menjadi profesor Fisika Terapan sampai pensiunnya pada 1967.
Di samping dianugerahi Penghargaan Nobel, Gabor menjadi Anggota Royal Society London pada 1956, dan Anggota Kehormatan Akademi Ilmiah Hongaria pada 1964.

6. Dorothea Lange

Dorothea Lange (lahir di Hoboken, New Jersey, 26 Mei 1895 – meninggal 11 Oktober 1965 pada umur 70 tahun) adalah seorang wartawan foto dan fotografer berpengaruh dari Amerika Serikat. Lange dikenal dengan foto-foto era Depresi Besar yang diambilnya untuk program Farm Security Administration (FSA). Foto-foto karya Lange memotret para korban Depresi Besar secara manusiawi dan sangat mempengaruhi perkembangan bidang fotografi dokumenter.


7. Étienne Jules Marey

Étienne Jules Marey (lahir 5 Maret 1830 – meninggal 21 Mei 1904 pada umur 74 tahun) adalah seorang ilmuwan dan chronophotographer berkebangsaan Perancis yang lahir di Beaune. Karya-karyanya berupa pengembangan dalam bidang kardiologi, insturmentasi fisis, penerbangan, sinematografi, dan science of labor photography. Beliau merupakan salah satu pelopor di bidang fotografi dan tokoh yang berpengaruh dalam sejarah layar lebar.
Beliau memulai studi dengan mempelajari peredaran darah dalam tubuh, kemudian berlanjut dengan studi detak jantung, pernafasan, peregangan otot (en:myography). Untuk membantu studinya, beliau mengembangkan berbagai macam peralatan untuk pengukuran presisi. Sebagai contoh, beliau mengembangkan suatu instrumen bernama Sphymographe untuk mengukur pulsa. Pada tahun 1869, Marey merancang sebuah serangga buatan yang sangat rumit untuk menunjukkan bagaimana seekor serangga akan terbang dan membuktikan pola figure-8 yang dibentuk oleh kepakan sayap selama serangga tersebut terbang. Beliau kemudian tertarik untuk mempelajari pola gerakan udara dan memulai studinya pada burung. Selama studi tersebut berlangsung, beliau mengembangkan animated photography menjadi bidang tersendiri yang kemudian disebut chronophotography pada sekitar tahun 1880.
Ide fotografi yang diperkenalkan pertama kali olehnya adalah merekam beberapa fasa gerakan pada satu film. Pada tahun 1890, beliau menerbitkan sebuah buku berjudul Le Vol des Oiseaux (“The Flight of Birds”) yang berisi banyak ilustrasi foto, gambar dan diagram.
Marey berharap untuk menggabungkan ilmu anatomi dan fisiologi. Sebuah senapan chronophotographic dibuatnya pada tahun 1882. Instrumen ini mempunyai kemampuan 12 fps (frame per second). Karyanya dalam bidang sinematografi berupa slow-motion cinematography yang direkam pada kecepatan 60 fps. Pada tahun 1901, beliau membuat semacam mesin asap dengan 58 smoke trail dan kemudian dikenal sebagai aerodynamic wind tunnel yang pertama di dunia.




8. George Eastman

George Eastman (12 Juli 1854 - 14 Maret 1932) adalah pendiri dari Eastman Kodak Co. dan menemukan film gulung, serta berjasa menyebarluaskan fotografi. Film gulung ini merupakan dasar dari penemuan film bergerak yang digunakan oleh pembuat film awal Thomas Alva Edison, Lumière bersaudara dan Georges Méliès.




9. Gabriel Lippmann

Jonas Ferdinand Gabriel Lippmann (lahir 16 Agustus 1845 – meninggal 13 Juli 1921 pada umur 75 tahun) adalah seorang fisikawan Prancis yang menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1908 untuk pembuatan plat foto pertama, dikenal sebagai plat Lippman. Ia diingat untuk penemuan yang menimbulkan dari risetnya medium sensitif warna langsung dalam fotografi.


10. Kassian Cephas

Kassian Cephas (15 Februari 1844 - 1912) dapat dianggap sebagai pelopor fotografi Indonesia. Ia adalah seorang pribumi yang kemudian diangkat anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta Philipina Kreeft. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
Cephas lahir dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven. Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja di Jawa Tengah sekitar tahun 1863-1875. Tapi berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.
Publikasi luas foto-foto Cephas dimulai pada tahun 1888 ketika ia membantu membuat foto-foto untuk buku karya Isaäc Groneman, seorang dokter yang banyak membuat buku-buku tentang budaya Jawa, yang berjudul: In den Kedaton te Jogjakarta. Pada buku karya Groneman yang lain: De Garebeg's te Ngajogjakarta, karya-karya foto Cephas juga ada disitu.
Dengan kamera barunya yang bisa dipakai untuk membuat "photographe instanee", Cephas mulai menjual karya-karya fotonya. Sejak itu karya-karyanya mulai dikenal dan dipakai sebagai suvenir atau oleh-oleh bagi para masyarakat elit Belanda ketika mereka akan pergi ke luar kota atau ke Eropa. Misalnya ketika JM. Pijnaker Hordijk, pemilik sewa dan seorang Vrijmetselaar terkemuka akan meninggalkan Yogyakarta, ia diberi hadiah album indah berisi kompilasi karya-karya foto Cephas dengan cover indah yang dilukis oleh Cephas sendiri dan bertuliskan "Souvenir von Jogjakarta". Album-album semacam itu yang berisi foto-foto sultan dan keluarganya juga kerap diberikan sebagai hadiah untuk pejabat pemerintahan seperti residen dan asisten residen. Keadaan seperti ini tentunya membuat Cephas dikenal luas masyarakat kelas tinggi, dan memberinya keleluasaan bergaul di lingkungan mereka.
Cephas mulai bekerja sebagai fotografer kraton pada masa kekuasaan Sultan Hamengkubuwono VII. Karena kedekatannya dengan pihak kraton maka ia bisa memotret momen-momen khusus yang hanya diadakan di kraton semisal tari-tarian untuk kepentingan buku karya Groneman.
Cephas juga membantu pemotretan untuk penelitian monumen kuno peninggalan zaman Hindu-Jawa yaitu kompleks Candi Loro Jonggrang di Prambanan yang dilakukan oleh Archaeologische Vereeniging di Yogyakarta. Proyek ini berlangsung tahun 1889-1890. Dalam bekerja, Kassian Cephas banyak dibantu Sem, anak laki-lakinya yang paling tertarik pada dunia fotografi seperti ayahnya. Kassian Cephas memotret sementara Sem menggambar profil bangunannya.
Ia juga membantu memotret untuk lembaga yang sama ketika dasar tersembunyi Candi Borobudur mulai ditemukan. Ada sekitar 300 foto yang dibuat Cephas untuk penggalian ini. Pemerintah Belanda mengalokasikan dana 9000 gulden untuk penelitian ini. Cephas dibayar 10 gulden per lembar fotonya. Cephas mengantongi 3000 gulden (sepertiga dari seluruh uang penelitian). Jumlah yang sangat besar untuk ukuran waktu itu.
Cephas adalah pribumi satu-satunya yang berhasil menguasai alat peradaban modern, itu juga yang membuatnya diakui di kalangan golongan masyarakat kelas tinggi. Buktinya ia bisa menjadi anggota istimewa Perkumpulan Batavia yang terkenal itu. Tahun 1896 ia dinominasikan menjadi anggota KITLV (Lembaga Linguistik dan Antropologi Kerajaan) atas dedikasinya memotret untuk penelitian Archaeologiche Vereeniging. Ia benar-benar diterima menjadi anggota KITLV pada tanggal 15 Juni 1896. Ketika Raja Chulalongkorn dari Thailand berkunjung ke Yogyakarta tahun 1896, ia mendapat hadiah berupa tiga buah kancing permata. Bahkan Ratu Wilhelmina dari Belanda memberi penghargaan berupa medali emas Oranje-Nassau kepada Cephas pada tahun 1901.
Cephas sendiri sudah sejak tahun 1888 memulai prosedur untuk mendapatkan status "gelijkgesteld met Europeanen" atau "disetarakan dengan kaum Eropa" untuk dirinya sendiri dan anak-anak laki-lakinya: Sem dan Fares; suatu prosedur yang dimungkinkan oleh UU Kewarganegaraan Hindia Belanda pada masa itu.


11. Konrad Zuse

Konrad Zuse (dilafalkan [ˈkɔnʁat ˈtsuːzə]; lahir di Berlin, 22 Juni 1910 – meninggal di Hünfeld, 18 Desember 1995 pada umur 85 tahun) adalah seorang teknisi sipil dan perintis komputer. Pencapaian terbesarnya adalah komputer penyempurna Turing fungsional pertama yang dikendalikan oleh program, Z3, pada tahun 1941 (program tersebut disimpan di tape kertas). Ia menerima Werner-von-Siemens-Ring pada tahun 1964 untuk penemuan itu.
Zuse juga merancang bahasa pemrograman tingkat tinggi pertama, Plankalkül, pertama kali diterbitkan pada tahun 1948, meski hanya teoretis, karena bahasa pemrograman itu tak diimplementasikan sepanjang hidupnya dan tak secara langsung mempengaruhi bahasa pemrograman awal. Salah satu penemu ALGOL (Rutishauser) menulis: "Percobaan paling awal untuk menemukan bahasa algoritma dilakukan pada tahun 1948 oleh K. Zuse. Notasinya cukup umum, namun proposal tersebut tak pernah mencapai pertimbangan yang patut diterima."
Di samping karya teknik, Zuse mendirikan salah satu bisnis komputer awal di tahun 1946. Perusahaan ini membuat Z4, yang menjadi komputer komersial kedua yang disewa oleh ETH Zuerich pada tahun 1950. Namun, akibat Perang Dunia II, karya Zuse banyak yang tak tercatat di Amerika Serikat dan Britania Raya; kemungkinan pengaruh pertamanya yang terdokumentasi di perusahaan AS adalah pilihan IBM atas patennya di tahun 1946. Pada akhir tahun 1960-an, Zuse mengusulkan konsep Rechnender Raum (bidang berdasar komputasi).
Terdapat replika Z3, juga Z4, di Deutsches Museum, München.
Deutsches Technikmuseum Berlin memiliki pameran yang dipersembahkan bagi Zuse, menampilkan 12 mesinnya, termasuk replika Z1, beberapa dokumen asli, termasuk spesifikasi Plankalkul, dan beberapa gambar karya Zuse.

12. Louis-Jacques-Mandé Daguerre

Louis-Jacques-Mandé Daguerre (17871851) ialah seniman dan kimiawan Prancis yang dikenal untuk penemuannya yakni proses fotografi Daguerreotype.
Ia mengadakan percobaan untuk menciptakan gambar pada 1824, mempertunjukkan diorama dengan berkeliling Prancis, Inggris, dan Skotlandia. Beberapa tahun setelah Nicéphore Niépce memproduksi fotografi pertama di dunia, kedua lelaki itu memulai kerja sama 4 tahun – sampai kematian Niepce pada tahun 1833.
Daguerre mengumumkan penyempurnaan terakhir Daguerreotype, setelah tahun-tahun percobaan, pada tahun 1839, dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang mengumumkan prosesnya pada 9 Januari tahun itu. Paten Daguerre diperoleh dari Pemerintah Prancis, dan pada tanggal 19 Agustus 1839 Pemerintah Prancis mengumumkan penemuan itu merupakan hadiah "Kebebasan untuk Dunia."
Bagaimanapun, Daguerre sendiri tidak mempatenkannya untuk Inggris pada tanggal 12 Agustus, dan secara besar hal ini memperlambat pengembangan fotografi di Britania Raya.




13. Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison (lahir 11 Februari 1847 – meninggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun) adalah penemu dan pengusaha yang mengembangkan banyak peralatan penting. Si Penyihir Menlo Park ini merupakan salah seorang penemu pertama yang menerapkan prinsip produksi massal pada proses penemuan.




14. William Henry Fox Talbot

William Henry Fox Talbot (Dorset, 11 Februari 1800 - 17 September 1877) adalah seorang ilmuwan dan politikus Britania Raya yang terutama dikenal atas karyanya dalam bidang fotografi.
Sejak kecil ia amat cemerlang dan tertarik dalam ilmu pengetahuan, dan ketika sekolah di Harrow ia membuat letusan dan menyebarkan bau busuk dari percobaan kimianya. Kepala sekolah melarangnya melakukan lagi eksperimen di sekolah, maka Talbot menjumpai seorang pandai besi yang ramah yang menurut kepala sekolah "mempersilakannya meledakkan apa saja semaunya."
Pada bulan Oktober 1833, sementara menggambar sketsa di dekat Bellagio, Danau Como, dengan kamera lucida, instrumen optik yang sering digunakan pemula untuk menggambar, tercetus dalam pikirannya, betapa bagusnya bila gambar itu dapat direkam di atas kertas.
6 tahun kemudian, ia menciptakan proses fotografi yang menghasilkan negatif lebih dahulu dan baru kemudian mencetaknya menjadi gambar, yang sampai sekarang menjadi dasar pembuatan foto.
Talbot lalu mencoba mencari jalan membuat banyak kopi secara cepat. Pada tahun 1851, ia menemukan ide memecah gambar menjadi titik-titik kecil sehingga foto dapat diproduksi lewat sebuah mesin pencetak.
Talbot adalah tuan tanah di desa Lacock, tempat keluarganya tinggal selama 400 tahun sehingga ia amat peduli pada kondisi kerja rakyat setempat yang jelek sehingga ia menjadi anggota parlemen dari Partai Liberal untuk daerah Chippenham. Ia juga seorang ahli botani yang tekun, memiliki sendiri peralatan untuk eksperimen listrik, dan paham banyak bahasa. Ia merupakan satu dari sedikitnya orang Inggris yang dapat membaca huruf paku Babilonia.


15. Yevgeny Khaldei

Yevgeny Ananevich Khaldei (Sirilik: Евгений Ананьевич Халдей) (23 Maret [K.J.: 10 Maret] 1917 - 6 Oktober 1997) adalah seorang fotograf ternama Uni Soviet. Ia terutama termasyhur berkat fotonya dari Perang Dunia II yang melukiskan seorang prajurit Tentara Merah sedang mengibarkan Bendera Palu Arit Uni Soviet di atas Gedung Reichstag, Berlin, dan dengan ini mensimbolisasikan kalahnya Jerman.
Khaldei berlatar belakang Yahudi-Ukraina.

Teknik Pengambilan Gambar

Teknik fotografi dalam pengambilan gambar atau dalam bahasa inggrisnya disebut type of shoot. Teknik  dalam pengambilan gambar akan menentukan menentukan besar kecilnya objek utama pada sebuah foto. Pada tema-tema tertentu type of shoot digunakan untuk membangun sebuah cerita pada suatu foto. Type of shoot umum digunakan untuk memotret dengan objek manusia namun bisa Anda ingin mengaplikasiikannya dengan objek lain semisal hewan atau benda mati silahkan sesuaikan saja konsepnya. Berikut beberapa jenis teknik pengambilan gambar:

Extreme long shoot

Dikenal pula sebagai extra long shoot, yaitu teknik fotografi dalam pengambilan gambar dimana objek maupun ambience disekitarnya terlihat secara keseluruhan. Pada pengambilan gambar seperti ini hal-hal yang ingin ditonjolkan selain objek utama adalah situasi dan kondisi dari keadaan sekitar. Oleh karena itu diperlukan sebuah komposisi yang tepat agar objek utama dan latar menjadi sebuah kesatuan yang menarik
Penggunaan teknik ini sangat cocok buat obyeknya berjumlah banyak dan bergerombol.   Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan segerombolan dari yang sedang melakukan demonstrasi kenaikan upah minimum.

Long Shoot
 
Long shoot, hampir serupa dengan extra long shoot akan tetapi pada teknik pengambilan gambar ini lebih digunakan untuk memperhatikan figure seseorang secara keseluruhan dimana seluruh badan objek akan terlihat.
 Fungsi dari teknik fotografi ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang  beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada. Long shoot biasanya menyisakan area kosong yang seakan-akan merupakan area beraktivitas objek foto.


Medium Long Shoot
Medium long shoot adalah sebuah teknik fotografi dalam pengambilan gambar dimana ruang pengambilannya sedikit lebih sempit dibandingkan teknik pengambilan long shoot. Pada pemotretan prewedding ruang pengambilan gambar dari tipe shoot ini dimulai dari bagian sekitar lutut sampai dengan batas kepala.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas dengan keluasan suasna lingkungan dimana obyek berada. keseluruhan hasil bidikan obyek  mencerminkan kehidupan normal seperti layaknya kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia, dengan kondisi lingkungan lebih luas dari pada framenya Medium Shot, namun secara substansinya tidak mengurangi makna dari peristiwa yang ditampilkan.



Medium shoot
Medium shoot merupakan teknik fotografi dalam pengambilan gambar jarak menengah, dimana batas pemotongan objek adalah dari bagian pinggang ke atas. Pengambilan gambar dengan menggunakan medium shoot baik untuk bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Cara ini sangat tepat digunakan untuk foto prewedd karena umummnya foto prewedd banyak mengambarkan bahasa tubuh objek.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas, dimana pada keseluruhan obyek dalam pengadegannya mencerminkan kehidupan normal seperti layaknya kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia.



Medium close up
Medium close up merupakan teknik pengambilan gambar dengan ruang pengambilan di antara medium shoot dan close up, dimulai dari bagian dada ke atas. Teknik fotografi seperti ini mampu menangkap ekspresi wajah lebih jelas. Sebaiknya gunakan untuk menangkap ekspresi-ekspresi kebahagian obejk foto anda dan sangat bagus bila foto-foto tersebut berupa candid.
Fungsi dari teknik ini mirip dengan Close-Up yaitu ingin menyampaikan karakter dari keadaan obyek sebenarnya detil dari sebuah obyek, sehingga kerakterannya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa. Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan ekspresi wajah seseorang lagi menangis, takut, terharu, tertawa serta yang lainnya


Close up
Dalam pengambilan gambar close up, bagian tubuh yang di foto adalah dari batas bahu sampai dengan batas kepala. Selain digunakan untuk menangkap ekspresi wajah seseorang, teknik pengambilan gambar ini juga baik digunakan untuk memperlihatkan detail-detail seperti kerutan-kerutan di wajah yang terkadang membuat sebuah foto terlihat dramatis. Fungsi dari teknik fotografi ini adalah ingin menyampaikan karakter detil dari sebuah obyek, sehingga karakternya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa. Pada saat anda mengambil foto close up, ada baiknya objek foto diajak berbicara sehingga anda benar-benar bisa menangkap ekspresi dan tidak perlu dihitung saat pengambilan fotonya agar benar-benar terlihat natural.



Big Close Up
Cara ini serupa dengan close up, pengambilan  gambar ini baik untuk menangkap sebuah ekspresi dan detail-detail pada wajah seseorang yang membedakan hanya batas pengambilan gambar dengan mengcrop sedikit di bagian dahi dan dagu. Karena temanya masih close up, maka tidak akan jauh beda close diatas. Teknik fotografi seperti ini akan  benar-benar lebih menekankan pada ekspresi sang objek. Yang perlu diperhatikan adalah agar dalam meng crop foto berhati-hati  pada bagian bawah dahi agar tidak terlalu banyak agar tidak merusak estetika foto.



Extreme Close Up
Pengambilan gambar yang hanya fokus pada salah satu bagian tertentu. Bisa digunakan untuk memperlihatkan bagian tubuh atau wajah yang terunik atau bagian yang menjadi ciri dari seseorang, misalnya: extreme close up pada bagian mata atau bibir yang mungkin merupakan salah satu bagian terindah dari wajah objek anda. Sebenarnya tidak melulu pada bagian wajah yang di close up, bila anda menganggap bagian tubuh lain menjadikan penanda seseorang maka bisa dijadikan fokusnya, asalkan (maaf) tidak focus ke area-area terlarang dari tubuh J, semisal si objek menggunakan jam di tangan yang merupakan ciri si objek maka tangan plus jam bisa dijadikan focus utama. Teknik fotografi ini akan mengajak pemirsa yang melihat untuk bervisualisasi karena foto jenis ini semacam menebak-nebak dan membangkitkan rasa penasaran yang mellihat.











Bagian bagian Kamera



Anatomi Kamera DSLR
Posted on August 18, 2012 by aditkus

Selanjutnya saya ingin membedah sedikit fungsi-fungsi tombol yang ada di kamera DSLR. Berhubung Saya memakai Canon 600D jadi yang saya tampilkan adalah tombol yang ada di kamera DSLR tersebut, namun pada prinsipnya merk apapun tombolnya akan kurang lebih sama saja. Berikut penjelasannya:

Bagian-bagian Body Kamera DSLR

1. Lensa
Ini adalah salah satu kelebihan kamera DSLR adalah pada lensanya dimana zoom dan focusnya bisa diatur secara manual atau otomatis. Nah kita juga memilih jenis lensa sesuai dengan kebutuhan dan fotografi apa yang digeluti.

2. Grip
Grip adalah bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera DSLR yang fungsinya sebagai pegangan kamera supaya kita bisa memegang kamera dengan kuat. Di dalam grip ini terdapatbaterai kamera.

3. Tombol lensa
Tombol ini fungsinya sebagai pengunci lensa dengan bodi kamera DSLR.




4. Stabilizer
Biasanya terdapat pada lensa-lensa yang ada auto fokusnya dan dbawahnya ada tombol apakah focus lensa akan dijalan secara manual atau auto.

5. Shutter
Tombol yang digunakan untuk mengeksekusi pengambilan gambar.

6. Tombol Flash
Digunakan untuk mengaktifkan flash pada kamera DSLR.

7. Dial
Tombol dial digunakan untuk mengatur kecepatan rana (shutter speed)

8. Tombol display
Untuk menampilkan gambar yang telah di ambil.

9. Thumb-wheel
Ini merupakan tombol modus pemotretan, disini kita bisa menggunakan basic zone untuk belajar fotografi awal-awal dan creative zone untuk fotografi yang sudah advance.

10. Built in Flash llight
Lampu flash internal, cukup untuk penerangan tapi hanya bisa menghadap satu arah. Bagi yang baru belajar fotografi cukup menggunakan menggunakan flash internal.

11. Anti red Eye
Penangkal mata terlihat merah saat menggunakan lampu flash.



12. View Finder
View finder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi apapun output yang dilihat akan sama hasilnya jika dilihat dari view finder atau LCD. Di view fider juga ada informasi-informasi seputar kecepatan apperture, titik focus, metering, dan sebagainya. Nah dibagian view finder ini ada bagian karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk view finder supaya objek benar-benar real.

13. Monitor LCD
Monitor LCD disini memiliki 3 fungsi. Fungsi pertama adalah untuk melihat hasil gambar yang sudah di foto. Kedua adalah untuk menampilkan info-info dan setingan pada kamera. Dan terakhir adalah untuk life view . Feature life view ini fungsinya sama seperti view finder yaitu sebagai alat melihat objek yang dibidik.

14. Tombol navigasi
FUngsi untuk mengendalikan fungsi kamera dan membantu melihat gambar yang sudah diambil. Tiap-tiap kamera DSLR berbeda-beda dalam menampilkan fitur ini. Ada yang berbentuk scroll , analog, dan tombol 4 arah biasa. Untuk kamera dslr canon tombol 4 arah merupakan short cut white balance, jenis auto focus,picture style, dan drive mode.

15. Tombol AV
Tombol ini untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture. Bukaan diafragma tergantung jenis lensa yang dipakai.

16. Tombol Fn/Q
Merupakan salah satu tombol pengaturan menu, bisa digunakan untuk setting white balance dan metering etc.

17. Tombol Zoom in zoom out
Fungsinya bukan meng zoom objek pada saat membidik tapi meng zomm gambar yang sudah kita foto yang muncul di LCD.

18. Tombol life view
Digunakan untuk membidik objek lewat LCD.

19. Tombol Menu dan info
Menu untuk pengaturan kamera DSLR sedangkan info untuk mengetahui info foto yang diambil.

20. Tombol preview
Untuk melihat hasil foto yang telah diambil

21. Tombol hapus
Tombol untuk menghapus foto dari memori.

Macam - macam kamera

Analog kamera






Digital Camera





Lomo Camera





Point dan Shoot Camera





 Prosumer Camera



 Single Lens Reflex Camera






Photography



Pengertian Fotografi, Fotografi (Photography, Ingrris) berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure)

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO